Teman yang lebih besar merasa tidak enak, tersipu malu tetapi tidak pula berkata apa-apa. Setelah berdiam-diaman beberapa saat, ya ...dasar-anak-anak, mereka segera kembali bermain bersama. Saat lari berkejaran, karena tidak berhati-hati, tiba-tiba anak yang dipukul tadi terjerumus ke dalam lubang perangkap yang dipakai menangkap binatang. "Aduh.... Tolong....Tolong!" ia berteriak kaget minta tolong. Temannya segera menengok ke dalam lubang dan berseru, "Teman, apakah engkau terluka? Jangan takut, tunggu sebentar, aku akan segera mencari tali untuk menolongmu." Bergegas anak itu berlari mencari tali. Saat dia kembali, dia berteriak lagi menenangkan sambil mengikatkan tali ke sebatang pohon. "Teman, aku sudah datang! Talinya akan kuikat ke pohon, sisanya akan kulemparkan ke kamu. Tangkap dan ikatkan dipinggangmu, pegang erat-erat, aku akan menarikmu keluar dari lubang."
Dengan susah payah, akhirnya teman kecil itu pun berhasil dikeluarkan dari lubang dengan selamat. Sekali lagi, dengan mata berkaca-kaca, dia berkata, "Terima kasih, sobat!" Kemudian, dia bergegas berlari mencari sebuah batu karang dan berusaha menulis di atas batu itu, "Hari ini, temanku telah menyelamatkan aku."
Temannya yang diam-diam mengikuti dari belakang bertanya keheranan, "Mengapa setelah aku memukulmu, kamu menulis di atas pasir dan setelah aku menyelamatkanmu, kamu menulis di atas batu?" Anak yang di pukul itu menjawab sabar, "Setelah kamu memukul, aku menulis di atas pasir karena kemarahan dan kebencianku terhadap perbuatan buruk yang kamu perbuat, ingin segera aku hapus, seperti tulisan di atas pasir yang akan segera terhapus bersama tiupan angin dan sapuan ombak."
"Tapi, ketika kamu menyelamatkan aku, aku menulis di atas batu, karena perbuatan baikmu itu pantas dikenang dan akan terpatri selamanya di dalam hatiku, sekali lagi, terima kasih sobat."
Regards
so sweet...
BalasHapusceritanya keren yah...klo dosa2 kita bisa dihapus ama ombak kek pasir itu, seru kale yah...hihihii
BalasHapuskenyataanya kita justru sering menyimpan rapat2 kejelekan orang tapi melupakan hal2 yg baik tentang dia...ironis memang..
BalasHapuswaaaa posting bunda atca ini selalu menjadikan perenungan yang mendalam.
BalasHapus@Angsoka
BalasHapusSweet ya jeng...
@Rosa.
kalo dosa gampang disapu ombak jadi mo bikin dosa lagi dong he..he..
@mama icel
paling tidak dari cerita diatas bisa jadi perenungan untuk diri sendiri dulu ya jeng.
@deden.
Idem pak...
Jarang yang bisa seperti anak itu ya mbak Atca?
BalasHapusTerimakasih telah mengingatkan kami.
@ Erik
BalasHapusIya bang Erik...biasanya kita malah mengingat hal2 yang kurang baikkan..?
Buat menyentil kita he..he..
sebuah artikel yg menggugah ttg arti persahabatan dan sebuah sikap yg patut di teladani.. nice posting nih....
BalasHapuskebencian itu terhapus oleh sapuan ombak ^^
BalasHapus@ ifoel.
BalasHapusWaktu aku baca cerita ini langsung tertarik mas...bagus banget ...
@. Milla Widia N
yang tinggal hanya kebaikan...
Atca makin mateb artikelnya. Semangat terus atca, lam kenal.. kira-kira kenal ngga ya? Kabuuurrrrr...
BalasHapus@ Arethoze.
BalasHapuspertamanya..........ngga kenal
keduanya...........diselidiki
ketiganya.........ketahuan
keempatnya PR dariku nihh...kenapa ganti?????
@mama hilda
BalasHapusLovely posting nih,...bener kadang kebencian justru terlalu lama kita simpan, sampai-sampai berubah menjadi dendam dan membutakan hati kita pada kebaikan...
Nice post...
wah.. mbak atca postingannya bagus... maap nih baru berkunjung lagi masalah dng webku
BalasHapusCerita yang penuh makna.....
BalasHapusdalam bersahabat pasti ada cerita yang tentunya bisa kenang... dan bisa dijadikan cerita di masa yang akan datang.
subhanallah...cerita yang indah dan pantas dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari...
BalasHapus*terima kasih atas postingan yang bagus ini*
@mama Hilda.
BalasHapusmakasih ma sudah mampir..
Semoga kisah ini bisa menjadi teladan kita yahh
@Lyla.
Mumet dengan web baru yahhh
@ Digital Baca.
BalasHapussalam kenal..
maksih sudah kasih koment.
@ gajah_pesing.
Gajahhhh..
Tumben bisa kasih koment serius..he..he..